Coba simak pepatah Jawa yang cukup sederhana ini.
“Tresno jalaran kulino.”
Jatuh cinta karena terbiasa. Itulah pemaknaannya. Memang tak bisa dipungkiri bahwa bila dua insan selalu meluangkan waktu bersama lama-lama bisa tercipta rasa suka. Boleh jadi berlanjut hingga ada cinta. Wajar.
Alasannya, ada rasa nyaman dan batasan yang makin memudar. Berbicara nyambung, kemana-mana saling menemani dan bertukar-sapa tanpa ada rikuh dan segan.
Pertanyaannya, apakah cinta yang dirajut tanpa rasa dag-dig-dug dengan gelora yang menggejolak bisa disebut jatuh cinta? Tentu saja, bukankah cinta yang tumbuh pelan-pelan masih bisa disebut jatuh cinta juga. Hanya prosesnya lebih lama. Toh, rasa itu terus berkembang seraya waktu. Ada yang bilang, ‘mulanya sih konco tapi lalu jadi kunci’. Bermula dari pertemanan.
Rasa suka dan cinta memang tak bisa dipungkiri. Sekali bibit itu tumbuh maka terus berkembang. Ah, indahnya… Jadi, harus terus dipupuk, diberi air dan dirawat. Suatu saat nanti, cepat atau lambat, akan muncul bunga dan buahnya.
Pernahkah Anda mengalami hal seperti itu?
Selasa, 29 Januari 2008
Tresno jalaran kulino
Diposting oleh
Sang Perenung
di
11.29.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ne lg mengalami Dhud hehehe
Posting Komentar