Rabu, 03 Oktober 2007

Edensor -Komentar-

Berbeda dengan setting cerita Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, Edensor mengambil setting di luar negeri saat tokoh-tokoh utamanya, Ikal dan Arai mendapat beasiswa untuk sekolah di Inggris dan Perancis. Dalam novel Edensor, Andrea semakin mapan dengan ciri khasnya, mengelola kisah ironi menjadi parodi dan menertawakan kesedihan dengan berbalut pandangan-pandangan yang penuh intelejensia tentang culture shock ketika kedua tokoh utama tersebut (yang berasal dari pedalaman Melayu di Pulau Belitong) tiba-tiba berada di Paris. Seperti novel-novel Andrea sebelumnya Edensor memiliki kekuatan filosofis yang menebarkan semangat dan inspirasi bagi pembacanya.

Novel-novel Andrea ditulis dengan gaya realis dan berhasil mencuri perhatian masyarakat secara luas melalui kekuatan cerita, pesan-pesan moral, dan metafora yang memikat. Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi tercatat sebagai novel-novel best seller saat ini, bahkan novel Laskar Pelangi merupakan novel Indonesia pertama yang mampu mencapai best seller di luar negeri dan akan segera pula difilmkan.

Meskipun mengaku tidak memiliki latar belakang sastra, namun sebagaimana ciri khas orang Melayu, Andrea terbiasa mendengarkan cerita dari para orang-orang tua di kampungnya, yang bercerita tentang sejarah dan cerita-cerita klasik Melayu Belitung.

Tidak ada komentar: